8 Fakta Unik Kehidupan di "Jerman"

1. Kirim hadiah = bayar pajak
Negara yg hobi memberi pajak bagi penduduknya ini (pajak itu kemudian di salurkan ke sekolah-sekolah, wilayah kurang mampu, hingga asuransi kesehatan) rupanya memberlakukan pajak jg ke hadiah yg kebetulan dikirimkan (dari luar Jerman) ke warga negara Jerman yg menerima hadiah.


2. Tidak boleh sembarangan kasih nama anak
Di sini orang tidak boleh sembarangan ngasih nama. Nama cowo harus diberikan kepada anak cowo, dan nama cewe harus diberikan kepada anak cewe.
Bahkan beberapa dari mereka cenderung memberi nama pasaran Jerman seperti Steve, Patric, Edi dll (untuk anak cowo), atau Anita, Nina, Mary (untuk anak cewe).


3. Pada usia + 18 th anak sudah keluar dr rumah orang tua
Inilah yang membuat masyarakat di sana cukup mandiri, jadi pada usia 18 thn, biasanya mereka sudah keluar rumah. Di sini si anak mulai kerja part time buat menghidupin dirinya sendiri .Tapi mengingat sekolah di sana gratis (mau-___-), jadi biaya hidupnya ngga terlalu besar.


4. Tempat penampungan khusus bagi pengangguran
Bayangkan, bahkan ada rumah khusus pengangguran. Disini ga pandang bulu pula, baik itu muda ataupun tua, selama dia pengangguran, dia berhak dapat fasilitas ini.
Tapi mengingat banyak dari mereka yang berjiwa pemalu, jadi biasanya mereka gengsi tinggal di tempat ini.


5. Sering ngebut termasuk di tikungan
Taukah kalau jumlah angka kematian lebih besar dari pada angka kelahiran di negara ini? Alias jumlah penduduk Jerman tidak banyak, sedangkan luas wilayah jerman besar, jalananya juga panjang dan lebar. Hal itu juga yang menyebabkan mereka suka banget ngebut di jalan (bayangin, nyetir pake BMW, terus jalan lowong).


6. Perbandingan profesi dan tempat usaha bar / salon/ dokter/ dll
Ketika Indonesia masih pusing sama pemerataan penduduk, Jerman udah lebih maju, mereka sudah buat peraturan yang namanya pemerataan profesi dan tempat usaha. Jadi di setiap kota ada perbandingan profesi dan tempat usaha ( contoh : bar / dokter /salon/ showroom, dll) optimal dan ga boleh lebih dari perbandingannya.


7. Yang punya toko = jaga toko
Minimnya jumlah masyarakat di Jerman, menyebabkan si bos harus turun tangan.


8. Bayar pajak warisan
Jadi misalnya kamu yang sudah pindah jadi warga negara Jerman, dan mendapatkan warisan leluhur. Nah, di tafsir lagi harganya sama si pihak berwenang, habis itu kamu wajib bayar pajak dah supaya bisa dapat warisan leluhur kamu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

About Germany :)

7 Sekolah Menengah Terbaik Di Indonesia

Tugas TIK (Istilah di Internet)